PentingnyaLiterasi Numerasi. Agar kita dapat memahami dunia yang penuh angka dan data. Agar kita dapat berpikir rasional, sistematis, kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks. Dengan literasi numerasi, kita menjadi warga negara global yang siap menghadapi tantangan abad 21.
0 0 April 2020 PDF Bookmark Embed Share Print Download This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA Overview Download & View Laporan Kegiatan Literasi Sekolah as PDF for free. More details Pages
LaporanPelaksanaan Kegiatan Literasi Perpustakaan. Jo. Daftar Pertanyaan Wawancara Gerakan Literasi Sekolah. Nur Hidayatul Khotimah. Program Supervisi, Monitoring Dan Evaluasi Dokumen Laporan Kegiatan Literasi Sekolah Dasar Beserta Program (2) Delvy Aprinelda. FORMAT PENILAIAN LITERASI SEKOLAH. ReGina Handayani. 12. LK 01a ANALISIS
83% found this document useful 18 votes17K views7 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?83% found this document useful 18 votes17K views7 pagesLaporan Pelaksanaan Kegiatan Literasi PerpustakaanJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1 Perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan akibat kondisi pandemi Covid-19 Metode pelaksanaan kegiatan dengan sistem kerja pada masa pandemi Covid-19 Mengoptimalkan media daring dalam pelaksanaan pertemuan penulis. 2. perbedaan interpretasi pekomik terhadap skenario Mengadakan diskusi dan observasi daring yang intensif dengan para penulis.3.
Berikut data lengkap tentang Contoh Rencana Dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Literasi. Pelaksanaan contoh program gerakan literasi di sekolah memang tidaklah mudah sehingga salah syarat keberhasilannya juga adalah telaten dan berkelanjutan. Format dan contoh laporan kegiatan laporan kegiatan adalah laporan yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Se Ojk Literasi Keuangan Kepada Konsumen Juklak Klindd 37 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Proposal Skripsi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Untuk Siswa Kelas Jangan lupa tinggalkan komentar download untuk memahami lebih jauh tentang kegiatan literasi di sekolah jangan lupa download juga. Contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Literasi berasal dari kata literatur. Literasi dapat diartikan kemampuan membaca melihat menalar dan mengamati. Manfaat dari rencana pelaksanaan literasi rpl diantaranya sebagai panduan bagi guru dalam memberikan kegiatan literasi pada siswa siswi sehingga lebih sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan literasi dalam waktu yang terbatas. Rencana terperinci untuk papan tulis diberikan sehingga instruktor instruktor setempat hanya menyalinnya saja. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan literasi merupakan salah satu kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan guna menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya membaca untuk menambah ilmu pengetahuan. Dan menstimulasi instruktor seternpat dengan pengarahan pengarahan serta contoh contoh. Laporan pelaksanaan kegiatan literasi perpustakaan. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Assalamualaikum alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit artikel terkait apa yang kalian cari semoga informasi dan refrensi yang saya berikan dapat berguna dan membantu anda kritik dan saran sangat saya harapkan demi perkembangan yang lebih baik dikemudian hari. Rencana pelaksanaan kegiatan literasi rpl di sekolah bapak dan ibu guru dimanapun berada. Panduan gerakan literasi sekolah. Berikut diuraikan contohalternatif pelaksanaan pembelajaran literasi untuk mata pelajaran bahasa indonesia dalam bentuk skenario yang meliputi tiga tahap. Berikut ini adalah berkas berkas dan laporan ojl 2015 lengkap yang merupakan kumpulan file dari berbagi sumber 2015on the job learning tentang rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi yang bisa bapakibu gunakan dan diunduh secara gratis dengan menekan tombol download biru dibawah ini. Berikut ini adalah contoh laporan program kegiatan literasi sekolahmadrasah laporan program kegiatan literasi sekolahmadrasah bisa didownload di bawah ini. Laporan kegiatan membaca literasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru melakukan kegiatan sebagaimana dirancang dalam skenario yang terbagi atas tiga tahap kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan penutup. Laporan ini digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada pemberi mandat atasan atau pun sponsor kegiatan. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Program se kreatif apapun jika hanya semangat melakukannya saat awal awal pelaksanaan sedangkan selanjutnya enggan maka ini juga akan percuma. Laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Contoh buku catatan perkembangan siswa. Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi dibawah ini. Laporan Readathon Gerakan Literasi Sekolah Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah Jogloabang Contoh Laporan Pengembangan Diri Untuk Keperluan Usul Dupak Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah Terbaru Gatra Guru Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah Jogloabang Festival Literasi Sekolah Ke 3 Dari Kemendikbud Ini Pdf Manajemen Glsgerakan Literasi Sekolah Di Sdn Delik 02 Peningkatan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Analisis Program Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Gls Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar Pelaksanaan Kegiatan Literasi Sekolah Pada Smk Negeri 1 Contoh Format Laporan Kegiatan Harian Kelas Tahun Ajaran Sayangi Tunas Cilik Partisipasi Untuk Peningkatan May 2019 Guru Literasi Contoh Jurnal Membaca Harian Program Gerakan Literasi Di Sekolah Sekian gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi. Terima kasih telah mengunjungi blog Kumpulan Contoh Laporan 2019.
373448746tugas literasi b indonesia docx. Hasil kegiatan siswa membaca 15 menit sebelum jam pelajaran yang berupa membuat laporan, membuat peta konsep, menggambar, membuat karangan pendek,. Contoh Rumusan Masalah Dalam Proposal Kegiatan Pentas Seni Pt gramedia pustaka utama tahun terbit : Contoh laporan kegiatan membaca
PROGRAM KEGIATAN LITERASI SD/MI LENGKAP INSTRUMEN MONITORING PELAKSAANAANNYA Buat brogram sih mudah tapi pelaksanaannya yang membutuhkan kemauan, ketelatenan , kesabaran dan terutama keberlanjutannya, itu yang sangat sulit harus selalu dipantau dan dimonitoring, serta jangan lupa pemberian reward sebagai penyemangat dan motivasi. Di sini saya mencoba membuat contoh program Literasi sebagai awal Anda melaksanakan program yang sedang digalakkan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik, akademisi, penerbit, media massa, masyarakat tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll., dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah. Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013. Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. B. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah 1. Tujuan Umum Gerakan Literasi Sekolah Menumbuhkembangkan insan serta ekosistem pendidikan agar menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui gerakan literasi sekolah 2. Tujuan Khusus Gerakan Literasi Sekolah a. Menumbuhkembangkan budi pekerti b. Membangun ekosistem literasi sekolah c. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar learning organization Senge,’90. d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan knowledge management e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi C. Sasaran Sasaran Gerakan Literasi Sekolah adalah seluruh warga sekolah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan terutama peserta didik. D. Dasar Hukum Literasi Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. 5. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan 6. Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi 7. Program kerja SD Negeri ......................... tahun pelajaran 2017/2018 BAB II PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH A. Konsep Literasi Sekolah Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Ferguson menjabarkan kom- ponen literasi informasi sebagai berikut 1. Literasi Dasar Basic Literacy, yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung counting berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan calculating, mempersepsikan informasi perceiving, mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi drawing berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi. 2. Literasi Perpustakaan Library Literacy, yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah. 3. Literasi Media Media Literacy, yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik media radio, media televisi, media digital media internet, dan memahami tujuan penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan persepsi positif dalam menambah pengetahuan. 4. Literasi Teknologi Technology Literacy, yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras hardware, peranti lunak software, serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, dapat memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer Computer Literacy yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyim- pan dan mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat. 5. Literasi Visual Visual Literacy, adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan. Literasi yang komprehensif dan saling terkait ini memampukan seseorang untuk berkontribusi kepada masyarakatnya sesuai dengan kompetensi dan perannya sebagai warga negara global global citizen.Dalam konteks Indonesia, kelima keterampilan tersebut perlu diawali dengan literasi usia dini yang mencakup fonetik, alfabet, kosakata, sadar dan memaknai materi cetak print awareness, dan kemampuan menggambarkan dan menceritakan kembali narrative skills. Pemahaman literasi dini sangat penting dipahami oleh masyarakat karena menjamurnya lembaga bimbingan belajar baca-tulis-hitung bagi batita dan balita dengan cara yang kurang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, perlu diberi perhatian terhadap keberlangsungan pendidikan literasi usia dini berlanjut ke literasi dasar. Dalam pendidikan formal, peran aktif para pemangku kepentingan, yaitu kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, dan pustakawan sangat berpengaruh untuk memfasilitasi pengem- bangan komponen literasi peserta didik. Selain itu, diperlukan juga pendekatan cara belajar-mengajar yang keberpihakannya jelas tertuju kepada komponen-komponen literasi ini. Kesempatan peserta didik terpajan dengan kelima komponen literasi akan menentukan kesiapan peserta didik berinteraksi dengan literasi visual. Sebagai langkah awal, dapat disimpulkan bahwa diperlukan perubahan paradigma semua pemangku kepentingan untuk terciptanya lingkungan literasi ini. B. Prinsip-prinsip pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Menurut Beers 2009, praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang bisa diprediksi. 2. Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, diperlukan berbagai strategi membaca dan jenis teks yang bervariasi pula. 3. Program literasi berlangsung di semua area kurikulum Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran. Pembelajaran di mata pelajaran apapun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan demikian, pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu diberikan kepada guru semua mata pelajaran. 4. Tidak ada istilah terlalu banyak untuk membaca dan menulis yang bermakna Kegiatan membaca dan menulis di kelas perlu dilakukan kapan pun kondisi di kelas memungkinkan. Untuk itu, perlu ditekankan bentuk kegiatan yang bermakna dan kontekstual. Misalnya, menulis surat untuk wali kota’ atau membaca untuk ibu’ adalah contoh-contoh kegiatan yang bermakna dan memberikan kesan kuat kepada peserta didik. 5. Diskusi dan strategi bahasa lisan sangat penting Kelas berbasis literasi yang kuat akan melakukan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini juga harus membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan satu sama lain. 6. Keberagaman perlu dirayakan di kelas dan sekolah Penting bagi pendidik untuk tidak hanya menerima perbedaan, namun juga merayakannya melalui agenda literasi di sekolah. Buku-buku yang disediakan untuk bahan bacaan peserta didik perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar peserta didik dapat terpajan pada pengalaman multikultural sebanyak mungkin. LATIHAN SOAL US/USP TAHUN 2020 COBA KLIK C. Strategi Membangun Budaya Literasi Sekolah Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi, Beers, dkk. 2009 dalam buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction, menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah. 1. Lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Pada dasarnya, lingkungan fisik haruslah ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi memiliki beberapa kondisi, antara lain karya peserta didik dipajang di seluruh penjuru sekolah, termasuk koridor dan kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua kelas untuk menjadi perhatian. Selain itu, buku dan bahan bacaan lain dapat didapat dengan mudah di pojok baca di semua kelas, kantor, dan ruang lain di sekolah. Kantor kepala sekolah idealnya juga memajang karya peserta didik dan buku-buku bacaan anak. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literat. 2. Lingkungan sosial dan afektif Sekolah dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Ini dapat dibentuk dengan cara pemberian pengakuan atas pencapaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Sesuai dengan semangat literasi, prestasi yang dihargai tidak hanya akademik, namun juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu, literasi mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah harus mengambil peran aktif dalam menggerakkan literasi. Yang bisa dilakukan, antara lain membangun budaya kolaboratif antarguru dan staf sekolah. Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua sebagai sukarelawan dalam gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literat. 3. Lingkungan akademik Lingkungan fisik dan sosial akan dapat dibangun bila lingkungan akademik tercipta. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Pimpinan sekolah dapat membentuk tim literasi. Tim ini bertugas untuk membuat perencanaan dan asesmen program. Adanya Tim Literasi Sekolah bisa memastikan terciptanya suasana akademik yang kondusif, yang mampu membuat seluruh anggota komunitas sekolah antusias untuk belajar. Sekolah harus memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan membacakan buku dengan nyaring selama 15-30 menit sebelum pelajaran berlangsung, minimal 3 kali seminggu. Waktu untuk kegiatan berliterasi ini sedapat mungkin tidak dikorbankan untuk kegiatan lain yang tidak perlu. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan kapasitas literasi. D. Pelaksanaan Literasi di SD Negeri ......................... Program Gerakan Literasi SD Negeri ......................... dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi, kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan. Adapun ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut 1. Tahap ke-1 Pembiasaan Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik. 2. Tahap ke-2 Pengembangan Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan Anderson & Krathwol, 2001. 3. Tahap ke-3 Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran cf. Anderson & Krathwol, 2001. Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis terkait dengan mata pelajaran. E. Monitoring dan Evaluasi Literasi Monitoring dan Evaluasi bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas program Gerakan Literasi Sekolah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, tujuan monitoring dan evaluasi gerakan literasi adalah sebagai berikut 1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program gerakan literasi di sekolah. 2. Memperoleh gambaran mutu gerakan literasi di sekolah secara umum. 3. Melihat kendala-kendala yang terjadi 4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program gerakan literasi sekolah ke depan 5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program gerakan literasi di sekolah. F. Tindak Lanjut Literasi Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program gerakan literasi sekolah digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program. BAB III silahkan download karena berisi tabel rancangan program kegiatan literasi yang akan dileksanakan di sekolah BAB IV PENUTUP Program gerakan literasi sekolah merupakan pedoman bagi sekolah dalam upaya menciptakan ekosistem sekolah yang literat. Ekosistem yang literat adalah lingkungan sekolah yang 1. menyenangkan dan ramah anak, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar; 2. semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama; 3. menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan; 4. memampukan warganya untuk cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya; dan 5. mengakomodasi partisipasi seluruh warga dan lingkungan eksternal sekolah. Kemampuan literasi ditumbuhkan secara berkesinambungan pada setiap jenjang pendidikan. Perkembangan teknologi dan media menuntut kemampuan literasi peserta didik yang terintegrasi, dengan fokus kepada aspek krea¬tivitas, kemampuan komunikasi, kemampuan berpikir kritis, dan satu hal yang penting adalah kemampuan untuk menggunakan media secara aman media safety. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Literasi Silahkan download pada link ........................., 18 Juli 2018 Kepala Sekolah ......................... NIP. ……………………. Pembaca yang budiman, jika Anda merasa bahwa artikel di blog ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial lewat tombol share di bawah ini
laporanpelaksanaan kegiatan literasi perpustakaan sd negeri djuwita periode 2017-2018 I. Pendahuluan Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Glenn Doman).
15 Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Beserta Penjelasannya Lengkap – Melihat masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia membuat pemerintah ambil bagian. Lewat gerakan literasi sekolah, pemerintah ingin meningkatkan kemampuan literasi bangsa Indonesia. Simak penjelasan terkait contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya di bawah ini. Berikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di SekolahDaftar IsiBerikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di SekolahApa Itu Literasi?Apa Tujuan Literasi?Apa Manfaat Literasi?Apa saja Prinsip Literasi?Jenis-jenis LiterasiKomponen Literasi SekolahContoh Kegiatan Literasi di Sekolah Daftar Isi Berikut Penjelasan Hingga Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Apa Itu Literasi? Apa Tujuan Literasi? Apa Manfaat Literasi? Apa saja Prinsip Literasi? Jenis-jenis Literasi Komponen Literasi Sekolah Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Ketika mendengar kata literasi, tentu pertanyaan pertama yang ada adalah terkait pengertian literasi. Mengikuti perkembangan zaman, definisi literasi juga selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, maka kini literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Literasi kini telah menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini berlaku sejak Ujian Nasional ditiadakan dan diubah menjadi AKM Asesmen Kompetensi Minimum. Sekolah menjadi wadah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan literasi bangsa. Mengingat semua siswa sekolah adalah generasi penerus bangsa, untuk itu sudah seharusnya siswa memiliki tingkat literasi yang tinggi. Apa Itu Literasi? Sederhananya, literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Dimana membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sedangkan menulis berarti mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Kini, istilah literasi dapat diartikan dengan lebih luas. Literasi mencakup banyak bidang, seperti literasi komputer, literasi media, literasi digital, dan sebagainya. Untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia, kini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah GLS. Nah, Gerakan yang satu ini bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk membaca dan menulis agar kelak penerus bangsa dapat selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik. Setiap sekolah kini wajib mengadakan gerakan literasi sekolah karena minat membaca dan menulis siswa kini sudah tergolong minum. Dengan adanya program literasi sekolah diharapkan dapat membangkitkan minat membaca dan menulis siswa sejak dini. Apa Tujuan Literasi? Perlu kamu ketahui bahwa literasi memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat. Apa Manfaat Literasi? Literasi tentu memiliki berbagai manfaat, adapun berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari literasi. Menambah perbendaharaan kata “kosakata” seseorang. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik. Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis. Apa saja Prinsip Literasi? Diketahui terdapat tujuh prinsip literasi, menurut Alwasilah 2012 sebagaimana dikutip dalam buku Pemahaman Konsep Literasi Gender. Adapun ketujuh prinsip literasi tersebut antara lain sebagai berikut. Literasi adalah kecakapan hidup. Literasi mencakup kemampuan reseptif dan produktif dalam upaya berwacana secara tertulis maupun secara lisan. Literasi berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah. Literasi adalah refleksi penguasaan dan apresiasi budaya. Literasi adalah kegiatan refleksi diri. Literasi adalah hasil kolaborasi. Literasi adalah kegiatan untuk melakukan interpretasi atau penafsiran. Jenis-jenis Literasi Literasi dibedakan ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut. 1. Literasi Dasar Literasi dasar merupakan kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung. Jenis literasi yang satu ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan kamu dalam membaca, menulis, berkomunikasi dan berhitung. 2. Literasi Perpustakaan Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis berbentuk fiksi dan non-fiksi, dan memahami cara menggunakan katalog dan indeks. Selain itu, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan penelitian. 3. Literasi Media Literasi media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media seperti media elektronik, media cetak dan lain-lain. Literasi ini bertujuan untuk memahami cara penggunaan setiap media tersebut. 4. Literasi Teknologi Literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi. Misalnya saja hardware dan software, mengerti cara menggunakan internet, serta memahami etika dalam menggunakan teknologi. 5. Literasi Visual Literasi visual adalah pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau visual. Literasi visual hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa “dibaca” dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca. Komponen Literasi Sekolah Literasi sekolah terdiri dari enam komponen. Adapun komponen literasi sekolah yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Komponen literasi usia dini Pada komponen literasi usia dini, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah orang tua, keluarga, guru PAUD, dan pengasuh jika ada. 2. Komponen literasi dasar Pada komponen literasi dasar, pihak yang harus ikut aktif berperan adalah pendidikan formal. 3. Komponen literasi perpustakaan Pada komponen literasi perpustakaan, pendidikan formal adalah pihak yang harus ikut aktif berperan. 4. Komponen literasi teknologi Di era digital seperti sekarang ini, arus teknologi tidak dapat dibendung. Kemampuan literasi setiap anak harus selalu ditingkatkan agar tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang tidak benar. Oleh karena itu, komponen literasi teknologi harus melibatkan peran pendidikan formal dan keluarga. 5. Komponen literasi media Arus informasi yang disampaikan melalui media tidak bisa diterima mentah-mentah begitu saja. Seringkali, Bapak/Ibu mendapatkan berita hoax yang menyesatkan. Oleh karena itu, komponen literasi media ini harus melibatkan pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan sosial. 6. Literasi visual Komponen literasi visual membutuhkan peran aktif pendidikan formal dan lingkungan sosial. Contoh Kegiatan Literasi di Sekolah Berikut adalah beberapa contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang perlu kamu ketahui. 1. Membaca senyap Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang pertama mengajak siswa secara sadar untuk mengambil buku sesuai dengan keinginannya di pojok buku dalam kelas. Setiap siswa dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda. Nantinya, seluruh siswa dapat membaca senyap atau membaca dalam hati diam selama sekitar 10 menit. Setelah itu, siswa dapat merangkum bacaan tersebut dalam durasi waktu 5 menit. 2. Membaca dan mendengarkan bersama Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang kedua adalah membaca dan mendegarkan bersama. Ini artinya akan ada perwakilan seorang siswa untuk membaca dan kemudian disimak oleh siswa lainnya. Topik dan bahan bacaan yang didengar sama, namun siswa diminta untuk dapat menyimpulkan cerita yang didengar dengan kalimat berbeda. 3. Mendengarkan guru bercerita Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang ketiga adalah mendengarkan guru bercerita. Peran seorang guru memang berperan penting di dalam kegiatan literasi di sekolah. Kegiatan literasi yang ketiga adalah mendengarkan guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring. Setelah mendengarkan guru bercerita, siswa diminta untuk merangkum cerita tersebut. 4. Mendengarkan siswa bercerita Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang keempat adalah mendengarkan siswa bercerita. Kegiatan literasi keempat ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Dimana ada perwakilan siswa yang membaca cerita secara lisan di muka kelas, kemudian siswa lainnya bertugas untuk meresume. Cerita yang dibaca bersifat faktual atau cerita fiksi. 5. Menyimak video pembelajaran Kegiatan literasi kelima adalah menyimak video pembelajaran yang ditampilkan oleh guru melalui LCD proyektor. Seluruh siswa menyimak video tersebut dan kemudian merangkumnya dengan bahasa sendiri. 6. Menyimak berita audio visual Kegiatan literasi keenam adalah menyimak berita aktual dan faktual secara online atau memutar rekaman ulang berita di muka kelas. Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume terkait dengan konteks terjadinya peristiwa yang ada dalam berita tersebut. Ketika meresume, siswa wajib menjelaskan menggunakan rumus 5W+1H. 7. Menyimak berita radio Kegiatan literasi ketujuh adalah menyimak berita radio dalam bentuk audio. Setelah menyimak, siswa diminta untuk meresume. Sama halnya dengan kegiatan literasi keenam tadi, siswa wajib meresume dengan memuat beberapa pertanyaan konteks peristiwa menggunakan rumus 5W+1H. 8. Meresume kegiatan di hari libur Kegiatan literasi kedelapan adalah siswa meresume kegiatan selama hari libur sekolah. Siswa diminta untuk menuliskan pengalaman selama berlibur, mengingat setiap siswa tentu memiliki pengalaman berbeda dalam berlibur. 9. Siswa menulis predikasi cerita Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis predikasi cerita. Dimana guru menampilkan gambar, sedangkan siswa bertugas untuk menuliskan prediksi cerita dari gambar tersebut. Satu gambar diceritakan secara tertulis oleh siswa dan melanjutkan ceritanya sampai akhir. 10. Siswa menulis prediksi berita Kegiatan literasi selanjutnya adalah menulis prediksi berita. Dimana guru menampilkan contoh kasus dalam bentuk gambar, sedangkan siswa bertugas untuk menuliskan prediksi beritanya termasuk latar dan konteks peristiwanya. 11. Menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk menulis cerita pendek sebanyak tiga paragraf. Siswa dapat menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman masing-masing. Melalui tiga paragraf yang ditulis dapat memberikan kesan unik pada setiap tulisan masing-masing siswa. 12. Menciptakan puisi Kegiatan literasi selanjutnya adalah menciptakan puisi. Seperti yang kita ketahui, puisi juga menjadi bagian dari literasi. Siswa dapat menulis puisi secara bebas sesuai dengan kesukaan masing-masing. 13. Mendengarkan guru berpuisi dan siswa memprosakan Kegiatan literasi yang satu ini mengajak siswa untuk mendengarkan puisi yang dibacakan oleh guru di muka kelas. Kemudian, siswa bertugas untuk memprosakan isi dari puisi tersebut sesuai kemampuan. 14. Membaca puisi dan menentukan pesan penyair Kegiatan literasi keempat belas ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Dimana ada perwakilan siswa yang membaca puisi di muka kelas, kemudian siswa lainnya bertugas untuk menentukan amanat dari puisi tersebut. 15. Menyimak gambar Contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya yang terakhir adalah menyimak gambar seri yang ditampilkan oleh guru. Kemudian, siswa wajib menuliskan arti gambar tersebut dalam bentuk cerita. Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan terkait contoh kegiatan literasi di sekolah beserta penjelasannya. Seperti yang kita ketahui, kini literasi telah menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Jika kamu ingin mencari informasi bermanfaat lainnya terkait topik literasi, seperti contoh literasi atau yang lainnya, kamu bisa cari infonya di situs Mamikos, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
. 176 73 163 254 428 337 266 5
dokumen laporan pelaksanaan kegiatan literasi